Author: Bianda Fedia Puspitasari
•08.51.00



Kesehatan Mental
Diplomasi Mode Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Dalam Sudut Pandang Psikologi

Disusun Oleh      :
                             Bianda Fedia Puspitasari
                             11512449
                             2PA05


Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2014


---------------------------------------------------------------

Diplomasi Mode Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
­­­Dalam Sudut Pandang Psikologi


cr: http://cdn.sindonews.net
          
          Selera berbusana kedua pasang calon presiden dan calon wakil presiden dapat melambangkan karakter pribadi, mencerminkan gaya kepemimpinan dan kepribadian mereka.  Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland: 2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller:2005). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

cr : beritaakang.blogspot.com
Sejatinya menjadi mudah bagi masyarakat untuk memilih pemimpin jika mereka lebih dahulu paham secara visual, fashion para capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, rumus itu menjadi tidak baku manakala fashion kandidat telah dibentuk menjadi alat pencitraan oleh tim sukses mereka masing-masing. pencitraan ini seolah dilakukan untuk membentuk persepsi dalam masyarakat . Persepsi adalah sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. (krech:2004). Persepsi dapat pula didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan memaknakan kesan-kesan indera untuk dapat memberikan arti terhadap lingkungannya. Persepsi seseorang terhadap sesuatu dapat berbeda dengan kenyataan yang objektif.mengungkapkan persepsi merupakan suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya. 
cr: sports.sindonews.com

          Mengapa kedua pasangan Capres dan cawapres kereap kali menggunakan pakaian kemeja putih saat melakukan berbagai kegiatan. Hal ini berhubungan dengan simbol, Warna putih sering kali diidentikan dengan simbol yang bersifat sakral, bersih, dan suci. Perancang dan pengamat mode gaya hidup Sonny Muchlison saat berbincang dengan detik.com mengatakan, dalam ilmu komunikasi busana adalah sarana untuk menyampaikan pesan dari si penggunanya. Namun dalam ilmu politik pesan yang ingin disampaikan itu berbeda. Melalui warna putih menurut Sonny, si politisi ingin menyampaikan pesan bahwa dia orang yang netral tidak terbebani oleh kepentingan apapun. Warna putih juga simbol kedekatan. "Dia bisa menjamah sudut-sudut yang tak tersentuh. Mau miskin atau kaya dirangkul,". 
Dengan menggunakan warna putih sebagai alat pencitraan diharapkan tumbuh kesan pertama (Halo effect) dimasyarakat bahwa para calon pemimpin ini merupakan tokoh yang bersih, memiliki itikad baik dan bebas dari korupsi. Halo effect adalah pendapat pribadi yang dilakukan secara sepintas/singkat dipengaruhi oleh penampilan pertama atau kesan pertama yang melekat pada orang yang dinilai. Halo effect ini dapat mempengaruhi evaluasi dan estimasi penilaian seseorang kepada orang yang dinilai. Istilah Halo effect  ini biasa muncul dalam sebuah wawancara dimana terjadi kesalahan pengambilan keputusan akibat perilaku menunjukan kesan yang baik. Halo Effect banyak dibahas dalam psikologi Industri dan Organisasi, Dan Psikologi Diagnostik.
cr :m.okezone.com

Dengan melakukan diplomasi mode para capres dan cawapres mengharapkan tumbuhnya kesan positif akan dirinya dalam masyarakan. Kesan adalah hasil penginderaan langsung (David Hume:1711). Kesan akan memunculkan sebuah persepsi dimasyarakat yang mana akan mempengaruhi pilihan mereka 9 juli mendatang. Namun demikian sesungguhnya diplomasi mode yang dilakukan kedua capres dan cawapres ini merupakan artifisial belaka dan tidak menjamin akan sesuai dengan kenyataan. 

cr: en.wikipedia.org

“Soekarnonisme” penggunaan kemeja putih ini juga identik dengan tokoh proklamator sekaligus presiden pertama indonesia soekarno. Soekarno merupakan orator ulung dan tokoh penting yang memperjuangkan kemerdekaan demi kesejahteraan rakyat .berbagai hal positif melekat dalam dirinya, hal ini mnimbulkan Stereotipe dimasyarakat, stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. (Gudykunst & Yun-Kim, 1997: 112) mengungkapkan Stereotip memiliki dua kecenderungan, yang positif maupun yang negatif, namun terkait dengan dinamika kontak antar ras yang terjadi di kalangan warga masyarakat. Stereotipe ini dimanfaatkan oleh kedua pasangan capres dan cawapres diharapkan adanya pengenaralisasian dan munculnya kesan positif yang sama pada pasangan capres – cawapres dengan kesan positif yang dimiliki soekarno.
Persepsi yang coba dibentuk dari warna putih untuk menarik simpati rakyat bisa saja menimbulkan Anomali. Anomali adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi dengan kata lain sesuatu yang tidak seperti biasanya. hal ini bisa terjadi jika pasangan capres- cawapres hanya menjadikan mode dan kesan baik dari warna putih sebagai alat kampanye untuk berdiplomasi demi mendapatkan suara pada pilpres 9 juli mendatang. Tentunya hal itu tidak diinginkan terjadi, presiden yang baru diharapkan mampu memegang amanah dari rakyat, menjalankan tugas sebagaimana mestinya,bersikap tegas, rela berkorban, bersih dari korupsi , peduli pada masyarakat miskin dan mampu membuat indonesia menjadi lebih baik.





DAFTAR PUSTAKA


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26923/4/Chapter%20II.pdf - http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/01/063259/2570581/1562/misteri-kemeja-putih-jokowi?9911012 . Misteri Kemeja Putih Jokowi - http://www.tempo.co/read/news/2014/05/21/110579285/Diplomasi-Mode-Kemeja-Putih-Capres-dan-Cawapres - Feist, Jess.2010. Teori Kepribadian 1: Theories Of Personality. New York :Mc Graw Hill






-bianda fedia-

|
This entry was posted on 08.51.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: