Author: Bianda Fedia Puspitasari
•09.30.00
#PTI Kajian 3 Jurnal : Faktor IT yang Mempengaruhi Prestasi Akademik



(c) animeholicph.wordpress.com
Dewasa kini penggunaan IT untuk menunjang persoses belajar mengajar bukanlah hal baru. Dari mulai sekolah dasar hingga universitas banyak menggunakan IT, selain mengikuti moderenisasi penggunaan IT ini juga diharapkan dapat mempengaruhi prestasi akademik para peserta didik

IT memiliki andil besar dalam pengembangan peserta didik. Menurut pengalaman yang saya rasakan sebagai mahasiswa IT banyak membantu saya dalam mengerjakan tugas, membuat tulisan dan mengakses hal-hal lain diluar dunia pendidikan

Namun disamping penggunaannya yang mudah dan praktis, Internet juga dapat membawa dampak yang negatif bila penggunaannya menyimpang apalagi Internet banyak digunakan oleh mahasiswa, sehingga apabila penggunaanya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan terhadap sikap maupun perilaku individu yang berpengaruh pada prestasi akademik.

(c)animeclubfpu.wordpress.com

  • Penggunaan internet sebagai media belajar

International network (internet) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.




Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal slah satunya termasuk data dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu media belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan konvensional di lembaga pendidikan tinggi.

Lantas mengapa IT dapat menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi akademik? 
Tentu IT menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi akademik karena
  1. Mempercepat dan mempermudah pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi 
  2. Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.
  3. Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi
  4. Memepermudah penjelasan konsep.
  5. Pembelajaran lebih konseptual dan up to date.

Namun IT seperti kedua belah mata pisau ia dapat meningkatkan prestasi akademik dan dapat pula menurunkan prestasi akademik

(c) lynjyctrz.blogspot.com


Dampak Positif dari IT yang dapat meningkatkan Prestasi akademik
  1. Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi, karena sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia yang relative murah.
  2. Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
  3. Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan.
Penggunaan internet dapat membantu dalam hal kecepatan komunkasi karena memungkinkan pengguna saling berkomunikasi tanpa harus bertatap muka. Internet juga membantu pengguna untuk mencari berbagai informas yang up to date, dan juga melalui web pendidikan proses belajar mengajar dapat dilakukan secara dinamis tidak tergantung waktu dan ruang.

(c) jeninbaesyir.blogspot.com


Dampak Negatif dari IT yang dapat menurunkan Prestasi akademik
  1. Pengaruh psikologi yang menyebabkan mahasiswa memiliki keinginan “serba cepat” dalam melakukan kegiatan apa saja
  2. Menurunnya kemampuan berfikir, software komputer telah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat diproses secara otomatis sehingga dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan berpikir 
  3. Penyalahgunaan lainnya, komputer juga sering disalahgunakan, untuk memproduksi dan menyebarluaskan gambar-gambar porno yang dapat merusak moral mahasiswa.
internet dapat membuat mahasiswa memiliki kecenderungan serba cepat, menurunkan cara piker karena dengan adanya internet para penggunanya lebih sering meng-copy saja tanpa harus berpikir dahulu. Selain itu sekarang sering terjadi penyalahgunaan seperti memproduksi dan menyebarluaskan hal-hal yang negatif yang merusak moral

Faktor Teknis dan Non-Teknis Penghambat Penggunaan dan Pengembangan IT Sebagai Media Belajar



(c)www.dreamstime.com


Faktor Teknis
  1. Teknologi dan infrastruktur. Manajemen Sistem Informaasi Akademik membutuhkan perangkat komputer, jaringan internet dan teknologi yang tepat. Persoalan saat ini adalah belum semua perguruan tinggi memiliki teknologi infrastruktur tersebut, terutama didaerah pelosok. 
  2. Desain materi. Penyampaian konten-konten data akademik melalui sistem informasi perlu dikemas dalam bentuk yang berpusat pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran (mahasiswa, dosen-stakeholders). Saat ini masih sangat sedikit desainer sistem informasi akademik yang memadai.
  3. Finansial. Persoalan finansial mmerupakan masalah yang pelik di Indonesia. Pengadaan fasilitas sistem informasi akademik membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan hal ini belum tentu dapat dijangkau oleh semua lembaga pendidikan di Indonesia.
  4. Sumber Daya Manusia. SDM yang mampu dan terampil dalam mendukung penerapan sistem informasi akademik masih terbatas, terutama luar Jawa.
Faktor Non-Teknis 

  1. Budaya. Pemanfaatan sistem informasi akademik berbasis TIK membutuhkan budaya akses dan belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti perkembangan melalui komputer atau internet.
  2. Buta teknologi (Technology Illeteracies), kalau jujur masih banyak staf administrasi, bahkan praktisi pendidikan dan mahasiswa yang belum menguasai teknologi komputer dan internet, atau yang terkait dengan ICT.
(c)www.netsentron.com


Kelebihan Media Berbasis IT Sebagai Pendukung Keberhasilan Pengajaran

  1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pemebelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.
  2. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran Sains.
  3. Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didik pun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
  4. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.
  5. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
  6. Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekaman video, compact disk (cakram padat), tape recorder atau televisi.
  7. Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu obyek, karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran.
  8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka dapat langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhan tersebut.
  9. Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).
  10. Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik belajar secara individual, kelompok, atau klasikal.
  11. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

referensi

-Bianda Fedia-