Author: Bianda Fedia Puspitasari
•07.21.00
PSIKOTERAPI

PERSON CENTERED THERAPY



Person centered thrapy atau dalam bahasa indonesia terapi berpusat pribadi yang dikembangkan oleh psikolog humanistis Carl R. Rogers. Ia memiliki pandangan dasar tentang manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu bersifat positif, makhluk yang optimis, penuh harapan, aktif, bertanggung jawab, memiliki potensi kreatif, bebas (tidak terikat oleh masa lalu), dan berorientasi ke masa yang akan datang dan selalu berusaha untuk melakukan self fullfillment (memenuhi kebutuhan dirinya sendiri untuk bisa beraktualisasi diri). Menurut Roger konsep inti terapi person centered adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan perwujudan diri.

Carl Rogers sendiri adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered).Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun.Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat.Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah.



Terapi berpusan pribadi adalah terapi yang berpusat pada pribadi/pasien atau terapi nondirektif. Nondirektif artinya adalah pasien sendiri yang memimpin atau mengarahkan jalannya terapi. Terapis hanya memantulkan Tokoh dalam terapi ini yaitu Carl Roger. Awalnya digunakan pada tahun 1942. Carl Rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Gangguan psikologis terjadi karena orang lain menghambat individu untuk mencapai aktualisasi diri. 

Konsep utama terapi yang berpusan pada pribadi ini pada hakekatnya manusia mempunyai tujuan tertentu dan berkembang maju ke depan. Organisme bersifat konstruksif, realistic, progresif, dapat dipercayai dan secara kodrat alamiah memiliki potensi untuk berkembang. Aspek-aspek negative yang terjadi pada seseorang seperti irrasional, anti sosial, egoistis, kejam, distruktif, kurang matang dan regresif disebabkan karena kehidupannya tidak selaras dengan kodrat alamiahnya atau dengan kata lain konsep diri sebenarnya tidak selaras dengan konsep diri idealnya.

Teknik Person Centered Thraphy



1. Menerima 

Terapis menerima klien dengan respek atau tertarik tanpa menilai atau menghakiminya baik itu secara positif atau negatif. klien dihargai dan diterima tanpa syarat. Dengan sikap ini terapis memberi kepercayaan sepenuhnya kepada kemampuan klien untuk meningkatkan pemahaman dirinya dan perubahan yang positif. 

2. Keselarasan (congruence) 

Terapis dikatakan selaras dalam pengertian bahwa tidak ada kontradiksi antara apa yang dilakukannya dan apa yang dikatakannya. 

3. Pemahaman. 

Terapis mampu melihat klien dalam cara empatik yang akurat. Dia memiliki pemahaman konotatif dan juga kognitif. 

4. Mampu mengkomunikasikan sifat-sifat khas ini 

Terapis mampu mengkomunikasikan penerimaan, keselarasan dan pemahaman kepada klien sedemikian rupa sehingga membuat perasaan-perasaan terapis jelas bagi klien. 

5. Hubungan yang membawa akibat 

Suatu hubungan yang bersifat mendukung (supportive relationship), yang aman dan bebas dari ancaman akan muncul dari teknik-teknik Tersebut.

Syarat dalam proses terapi 



terapis harus memenuhi beberapa syarat dalam menjalani proses terapi, syarat-syarat tersebut diantaranya adalah : 

  1. Terapis menghargai tanggung jawab pasien terhadap tingkah lakunya sendiri 
  2. Terapis mengakui bahwa pasien memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya sendiri untuk mengarah pada kematangan dan independensi 
  3. Menciptakan suasana yang hangat dan memberikan kebebasan yang penuh dimana pasien dapat mengungkapkan atau juga tidak mengungkapkan apa saja yang ia inginkan 
  4. Membatasi tingkah laku (misalnya psien mengungkapkan keinginannya untuk memperpanjang pertemuan melampaui batas waktu yang disetujui, tetapi terapis tetap mempertahankan jadwal semula) 
  5. Terapis membatasi kegiatannya untuk menunjukkan pemahaman terhadap apa yang diungkapkan pasien
  6. Terapis tidak boleh bertanya, menyelidiki, menyalahkan, memberi penafsiran, menasihatkan, mengajarkan, membujuk, dan meyakinkan kembali. 
Peran lainnya yang harus dilakukan terapis pada terapi berpusat pada pribadi adalah

  1. Terapis tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan terapi tetapi itu dilakukan oleh klien sendiri. 
  2. Terapis merefleksikan perasaan-perasaan klien sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. 
  3. Terapis menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun. 
  4. Terapis memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.

Ciri Person Centered Thraphy



  1. Perhatian diarahkan pada pribadi bukan pada masalah. Tujuannya bukan untuk pemecahan masalah tapi membuat individu itu tumbuh untuk dapat mengatasi masalahnya sendiri baik masalah sekarang atau yang akan datang dengan cara yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
  2. Penekanan lebih kepada faktor emosi daripada intelektual karena perbuatan lebih banyak dipengaruhi emosi daripada pikiran dari dalam diri.
  3. Memberi tekanan yang lebih besar pada keadaan yang dialami sekarang bukan di masa lalu karena pola emosi sekarang sama saja dengan pola emosi yang lalu dan berdampak pada individu itu sendiri.
  4. Penekanan pada hubungan terapeutik. Pengalaman tumbuh dari hubungan terapeutik itu sendiri sehingga individu belajar memahami diri sendiri, membuat keputusan, dan bisa berhubungan dengan orang lain secara lebih dewasa dan lebih luas.
Daftar Pustaka


Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1. Jakarta: Kanisius
|
This entry was posted on 07.21.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: